Jika reseller tidak memahami produk, mereka tidak akan menjualnya.
Jika mereka tidak menjualnya, mereka tidak akan pernah restock.

Inilah saatnya berhenti berasumsi dan mulai menggunakan fakta.
Mystery Shopper sebuah strategi pendekatan terbaik yang bisa dilakukan.

Punya produk unggulan dengan kualitas terbaik, memiliki review awal positif, dan Anda tahu produk ini adalah game-changer di pasar. 

Namun, ada yang mengganggu: 

Data penetrasi pasar stagnan, dan yang lebih membuat frustasi, jaringan reseller Anda menunjukkan minat restock yang sangat rendah.

Apakah produk saya yang salah?
Jawabannya: Bukan karena produk Anda!

Masalahnya 90% bukan pada produk, melainkan pada jembatan komunikasi dan pemahaman antara brand Anda dan konsumen akhir.  Jembatan itu adalah reseller dan tim Anda, titik kontak krusial yang menentukan apakah produk Anda hidup atau mati di rak toko. 

Celah terbesar yang seringkali tidak terlihat oleh tim sales internal adalah apa yang terjadi pada interaksi tatap muka (atau online) antara penjual dan pembeli.

1. Visibilitas Mati & Kurangnya Stok

Produk Anda, alih-alih dipajang di area high traffic, malah tertutup produk pesaing atau hanya tersedia jika konsumen menanyakan produk secara spesifik. 

Kami sering menemukan, produk seringkali gagal ditempatkan sesuai standar, Mystery Shopper dapat menilai "Penempatan Banner Promo atau Display Product" untuk memastikan standar visual terpenuhi.

2. Product Knowledge Nol: Penjual Ragu, Pembeli Kabur

Konsumen datang, bertanya tentang fitur atau manfaat utama. 

Penjual tidak paham atau memberikan jawaban yang tidak meyakinkan. 

"Pemahaman Produk" adalah aspek yang dievaluasi dalam Mystery Shopper. 

Kurangnya pemahaman ini secara langsung menghambat upaya penjualan dan edukasi konsumen.

3. Gagal dikomunikasikan (dipromosikan) = Tidak Laku

Jika penjual merasa tidak nyaman atau tidak paham, mereka secara naluriah akan mendorong produk yang lebih mudah dijelaskan. 

Mereka menganggap produk Anda "susah laku," padahal produk tersebut hanya gagal dipromosikan dengan baik. 

Reseller tidak restock bukan karena produk Anda buruk, tetapi karena kemampuan mereka kurang dalam menjual produk Anda.

4. Template dan Bot

Penjual merasa malas atau tidak mau berkomunikasi, mereka akan terlalu sering menggunakan bantuan template dan atau Bot dalam menyapa pelanggan.

Hal seperti yang sering membuat pelanggan enggan dan kurang mendapat perhatian dari Penjual, karena kurangnya penjelasan dengan pendekatan human-centered kepada calon pembeli.

Strategi "Gerilya" Penetrasi Pasar dengan Mystery Shopper

Untuk mengungkap kebenaran di balik jaringan reseller Anda, dibutuhkan mata yang objektif dan terlatih.

Mystery Shopper berperan sebagai Detektif Penetrasi Pasar Anda, menjalani "misi rahasia" layaknya pembeli biasa.
Tanpa diketahui oleh target Anda.

A. Audit Ketersediaan Produk (Pengecekan On The Spot & Online)

Misi dimulai dengan simulasi dari pembeli yang sebenarnya.

• Audit On the Spot Ketersediaan Stock dan SOP:

Mengukur persentase toko reseller yang benar-benar memiliki produk Anda yang ready stock.
Memverifikasi "Audit kepatuhan SOP" di lapangan, seperti proses transaksi dan ketersediaan stok.

• Simulasi Transaksi Online:

Menguji pengalaman pelanggan dalam menggunakan website/  toko online/ marketplace atau medsos reseller untuk pembelian online,
Memastikan produk mudah ditemukan dan dibeli di transaksi digital.

B. Product Knowledge Mystery Interview

Inilah inti dari diagnosis untuk product knowledge.
Tim kami berperan sebagai konsumen yang ragu dan kritis dan akan mengajukan pertanyaan kunci yang menguji pengetahuan reseller.

• Kualitas Informasi:

Apakah informasi yang disampaikan jelas?
Apa penjual telah memberikan perhatian yang cukup dan baik?

• Kemampuan Handling Objection:

Seberapa baik penjual mengatasi perbandingan harga dan produk pesaing?

• Pengetahuan Mendalam:

Mendapatkan wawasan langsung tentang seberapa jauh reseller dapat menjelaskan produk. Sebuah data yang sulit digali lewat audit konvensional.

Data dari Mystery Shopper memungkinkan Anda mengalihkan sumber daya dari asumsi menjadi intervensi strategis. Mystery Shopper memberikan Anda solusi terfokus, bukan semata-mata pemecatan.

Contoh Solusi yang dihasilkan adalah:

Focused Human-Centered Training: 

STOP! adakan training umum apalagi bentuk tertulis.
Fokuskan training pada poin-poin lemah yang ditemukan Mystery Shopper.

Optimasi Display Produk: 

Pasang display di area high traffic.
Data visual Mystery Shopper menjadi bukti untuk positioning display product Anda.

Berikan Reward: 

Insentif kepada reseller atau staf yang konsisten mencetak skor tinggi dalam product knowledge.
Untuk mendorong integritas dalam mempromosikan produk.

Tingkatkan product knowledge reseller Anda, dan penjualan akan mengikuti.

Anda memiliki Product yang Hebat.

Tapi tidak menghasilkan profit yang maksimal jika tidak dikenal dengan baik dan jelas oleh jaringan reseller Anda.

Jangan biarkan asumsi diluar sana menghambat penetrasi pasar.

Mulai desain Skenario Mystery Shopper yang paling efektif,

Segera hubungi SurveyGua untuk menyelamatkan produk Anda